Mengenal Lebih Dekat Kain Jumputan

Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari Tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah Nusantara. Teknik celup ikat ini diperkenalkan di Nusantara oleh orang-orang melalui misi perdagangan, teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hias dalam rangkaian warna yang menawan. 


 

Penggunaan teknik celup ikat ini antara lain di Sumatera, khususnya Palembang, Kalimantan Selatan, Jawa, dan Bali. Umumnya teknik yang dilakukan di tiap daerah dan negara memiliki kesamaan, yaitu menggunakan alat-alat seperti tali, rafia, jarum, benang dan zat pewarna. Bahan yang digunakan untuk teknik ikat celup ini anatara lain; mori, katun, rayon, sutera, atau sintetis (Mila Karmila, 2010:2)

Kata jumputan berasal dari bahasa Jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil dengan semua ujung jari tangan. Jumputan dikerjakan dengan teknik ikat celup untuk menciptakan gradasi warna yang menarik. Teknik celup rintang yaitu menggunakan tali untuk menghalangi bagian tertentu pada kain agar tidak menyerap warna sehingga terbentuklah sebuah motif. Setiap pengrajin jumputan memiliki ciri khas masing-masing dalam membuat motif, tak terkecuali Jumputan Hand Made by Dea Modis. Kami menyediakan berbagai macam motif Jumputan Handmade yang eksklusif, bahan dasar yang kami gunakan adalah Katun Primisima. Zaman dahulu, pewarnaan pada Jumputan masih menggunakan pewarna alam. Namun, seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, zat pewarna alami mulai di tinggalkan dan mulai menggunakan pewarna sintetis.

Cari Kain Jumputan dengan motif yang eksklusif dan beda?

DEA MODIS Batik dan Jumputan
📍Alamat : Jl. Soga 64A Batikan Tahunan Umbulharjo Yogyakarta
🌐Website : batikjumput.com
🖼Instagram : deajumput
Facebook : Dea Modis Batik dan Jumputan
💬 WA : 082227206922



 Menyediakan berbagai macam Motif Kain Jumputan Handmade.

Bahan : Katun Primisima

Size 2 x 1.15 mtr

Hubungi : 0822 2720 6922





Tidak ada komentar:

Posting Komentar